Saturday, October 13, 2012

Arti Kata "Insya Allah"

Mungkin setiap hari anda sering mendengar orang mengucapkan kata Insya Allah. Apa maksud sebenarnya dari kata itu?

Nah, ini ada kaitannya dengan kepastian. Kepastian atas segala sesuatu yang menyangkut "nanti atau besok" tidaklah bisa dipastikan oleh manusia. Semua yang berkaitan dengan kejadian akan datang hanya akan berjalan dengan kuasa Allah semata.

Firman Allah: "Dan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu:"Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi", kecuali dengan menyebut "Insya Allah". (Al Kahfi :23-24).

sesuatu yang menyangkut akan datang mencangkup lima unsur: pelaku (subjek), Yang diperlakukan (Objek), waktu dan tempat kejadian, sebab musabab dan kekuatan kemampuan untuk melaksanakannya.Manusia tidaklah punya kuasa menentukan lima unsur tersebut. Semuanya dikembalikan kepada pengaturnya yaitu Allah Yang Maha Kuasa. Manusia harus mengikuti perintah-Nya.
Maka jikalau anda berjanji terhadap orang lain, hendaklah mengucapkan "Insya Allah". Karena anda tidak punya jaminan kalau anda atau orang lain itu akan hidup besok, atau ada kepastian apa yang direncanakan akan berjalan sebagaimana mestinya.

Nabi Muhammad Saw pernah ditegur oleh Allah SWT ketika beliau terlupa mengucapkan kalimat 'insya Allah' sewaktu Nabi berdialog dengan utusan dari suku Quraisy yang bernama An Nadhar bin Al Harits dan 'Uqbah bin Abi Mu'ith. Mereka bertanya kepada Nabi tentang kisah Ashabul Kahfi, Zulkarnain dan roh, lalu beliau menjawab “Datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan kepadamu”. Sampai batas waktu yang dijanjikan, Allah belum menurunkan wahyu untuk menanggapi ketiga pertanyaan tersebut, sehingga Nabi tidak dapat menjawabnya. Setelah lima belas hari berlalu, barulah Allah menurunkan ayat yang menjawab seluruh pertanyaan tersebut.

Teguran Allah tersebut diabadikan dalam QS Al Kahfi [18]: 23-24.

Bukhari Muslim meriwayatkan, suatu hari Nabi Sulaiman as berkata, “Malam in aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga mereka hamil. Lalu, setiap istriku akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menjadi penunggang kuda mujahid fisabilillah.” Namun nabi Sulaiman as lupa mengucapkan 'insya Allah.'
Malam itu Nabi Sulaiman as berhasil menyetubuhi 60 atau 70 istrinya, tetapi yang hamil hanya salah satu istrinya saja. Dan saat melahirkan, kondisi fisik anaknya tidak sempurna. Rasulullah Saw bersabda, “Kalau saja Nabi Sulaiman as mengucapkan insya Allah, niscaya mereka akan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda semuanya.” (HR Bukhari Muslim). Dalam riwayat Imam Muslim lainnya disebutkan, “Semua wanita itu akan hamil (dan melahirkan) putra yang berjihad di jalan Allah.

0 Komentar:

Post a Comment

Mohon Maaf, saya terpaksa membatasi komen di laman saya hanya untuk yang memiliki akun google, berhubung ada yang suka nge-spam di blog ini. Harap dimaklumi..

Created By Sora Templates