Saturday, May 06, 2017

Rahasia-Rahasia Hotel Besar di Tokyo yang Belum Pernah Dibocorkan ...



Sebagai partimer yang mendapat kesempatan bekerja di hotel, saya menjadi tahu banyak hal mengenai pengelolaan hotel di Tokyo. Alhamdulillah, kerja di Hotel daerah Tokyo Bay, yang juga berdekatan dengan Disneyland adalah tempat saya bekerja pertama kali di Jepang. Bekerja dengan orang Jepang, yang terkenal disiplin menyebabkan kita harus menyesuaikan dengan irama bekerja mereka. Pagi saya harus starting kerja mulai jam 10.00 dan pulang pukul 15.30. 

Tiap hotel tentu mempunyai rahasia dapur sendiri-sendiri. Hal tersebut menjadi keseharian dan menjadi cerita yang unik bagi saya saat bekerja di hotel.

Berikut beberapa hal yang saya temukan:

  1. Partimer umumnya adalah orang asing dari beberapa negara utama seperti cina,   vietnam, nepal, dan filipina. Hanya sedikit dari korea, bangladesh dan indonesia.
  2. Sebelum bekerja, pekerja diharuskan ganti kostum kerja dan memakai sepatu berwarna putih.
  3. Supervisor didominasi orang cina, jepang dan filipina. 5 dari 10 supervisor adalah orang cina. 
  4. Waktu untuk membersihkan kamar oleh housekeeper resminya dimulai pukul 11.00-15.00, tapi untuk kamar yang sudah check out bisa mulai dibereskan pada pukul 09.00. 
  5. Uang tip sering diambil lebih dulu oleh houseman (tukang cabut seprei), karena mereka yang memegang kunci ganda kamar.
  6. Standar hotel Jepang sangat baik. Kalau ada yang memberitakan pengalaman mengenai buruknya standar kebersihan di hotel, mungkin itu bukan di Jepang. Saya melihat sendiri bagaimana standar yang sudah ditetapkan oleh pihak hotel. Untuk kamar yang paling murah saja sudah bagus, apalagi kamar mahal. Misalnya, perangkat minum bener-bener yang sudah bersih bukan hanya dilap. semua lantai divakum, tidak boleh ada sampah atau kotoran sedikit pun. sprei kotor atau ada noda sedikit pun harus diganti. Love hotel mempunyai standar kebersihan dan kelengkapan yang lebih baik dibandingkan hotel standar. Pekerja yang membereskan hotel standar biasanya 1-2 orang, sedangkan pada love hotel bisa lebih dari 2 orang. Itu disebabkan penggunanya umumnya shortime user, 1-2 jam saja. 
  7. Bed making adalah pekerjaan yang cukup berat karena pekerja sering harus mengangkat kasur yang berat atau menyimpan atau malah harus membolak-balik kasurnya yang harus dilakukan per 3 bulan. Jumlah kasur pada satu lantai bisa mencapai 200 kasur yang berat, plus kasur-kasur ukuran double.
  8. Room maid harus mampu mengingat kelengkapan untuk kamar. Yang paling repot adalah mempersiapkan kamar pesanan khusus. Permintaan calon tamu yang aneh-aneh harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kadang waktunya bisa sangat mepet sehingga yang bekerja dalam satu kamar bisa sampai 3-4 orang. Dan supervisor dipastikan juga akan terlibat bekerja.
  9. Pengelola pekerja persiapan kamar hotel untuk hotel besar adalah perusahaan yang berbeda dengan pihak hotel. 
  10. Satu orang bed maker ahli punya waktu rata-rata 1,5 menit untuk mempersiapkan sebuah kasur ukuran standar dan 2,5 menit untuk kasur double. Dan satu orang maid ahli bisa mempersiapkan kamar standar selama 10-12 menit. 
  11. Tidak ada waktu untuk berleha-leha selama waktu kerja. Setelah tugas utama selesai, sudah menunggu tugas tambahan lainnya. Bedmaker mungkin akan diminta membantu lantai lain atau membantu mempersiapkan bahan-bahan untuk kamar keesokan harinya.
  12. Hari-hari terjadinya bencana seperti taifun, badai salju atau gempa akan menghambat pekerja datang ketempat kerja karena jalur kereta sering harus dihentikan sampai waktu seringnya berjam-jam. Bagi yang bisa datang akan dihitung sudah bekerja satu hari penuh.
  13. Bekerja partime di hotel umumnya diberi tunjangan makan dan transportasi di luar upah.
  14. Saat musim panas, musim semi, tahun baru dan natalan adalah saat-saat puncak tamu hotel menginap. Musim panas hotel banyak dipesan oleh pihak sekolah dalam sebuah rombongan besar. Tamu hotel terbanyak biasanya dari jepang dan cina.
  15. Semakin tinggi posisi lantai kamar maka harga kamar akan semakin tinggi. Kamar di lantai-lantai atas bisa seharga 30.000 yen per malam atau sekitar 3 juta-an.
  16. Kadang akan ada kamar untuk show room. Layaknya show room, kamar ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Saya pernah beberapa kali mengejakan jenis kamar ini karena memang diminta khusus oleh oleh supervisor. Waktu pengerjaan bisa dua kali lipat karena detil pekerjaan yang lebih.
  17. Selesai bekerja adalah saat yang paling ditunggu. Para pekerja bisa seperti orang pacuan untuk melakukan checklock karena rata-rata mereka harus mengejar bus dan kereta. Ada yang perlu ke tempat kerja yang lain ataupun menjemput anak di hoikuen (tempat penitipan anak).
  18. Tempat ganti baju pada saat selesai kerja bisa seperti arena perang. Pekerja yang berasal dari Asia Selatan (Nepal, bangladesh) biasanya akan beraroma tidak sedap karena kebiasaan mereka yang suka makan kare tapi tidak mandi. Saya biasanya akan menyingkir ke tempat lain untuk ganti baju.
  19. Upah per jam kerja akan bervariasi ditentukan oleh lama bekerja, kelihaian, dan mampu tidaknya bernegosiasi tentang upah dengan pihak manajemen. 
Demikian sedikit pengalaman saya dalam bekerja di hotel. 













1 comment:

  1. しぶりにめちゃくちゃ面白い話だった
    京都に行ってきたところだったから
    物凄くwktkしながら読んだ
    京都って異世界もありそうな雰囲気だよね
    thanks for your information very interesting

    ReplyDelete

Mohon Maaf, saya terpaksa membatasi komen di laman saya hanya untuk yang memiliki akun google, berhubung ada yang suka nge-spam di blog ini. Harap dimaklumi..

Created By Sora Templates