Setelah sekian lama tinggal di Jepang, tidak terasa makin dekat saat-saat untuk meninggalkan negeri sakura ini. Sabishi ne..
Nah, problem selanjutnya adalah bagaimana mengurus barang-barang yang seabrek-abrek bertebaran di apato kami. Awalnya kami mencoba mencari pengiriman yang murah pokoknya. Mulailah pekerjaan membanding-bandingkan harga. Mulai dari jasa pengiriman international (yang kayaknya punya bule), cuma harganya selangit. Pengiriman sekilo barang aja bisa dihargai ribuan yen (setara dengan ratus ribuan rupiah..), apalagi kalo yang dikirimkan berkilo-kilo, bisa jebol nih kantong. Sedangkan kalo pengiriman dengan pos dengan nilai paling murah juga relatif lebih mahal, belum lagi nanti harus ada pengurusan melalui cukai di Jakarta. Repot dah ! Silakan cek di link ini.
Melalui saran teman yang sudah mencoba pengiriman barang dalam jumlah banyak dari Jepang, dan juga mencari informasi dari internet, kami berkenalan dengan sebuah jasa pengiriman dengan sistem kargo dengan harga yang relatif murah dan lama pengiriman moderate (sekitar 1 bulan). Dari berbagai informasi, pengirimannya dilakukan dari pelabuhan Yokohama sampai Tanjung Periok, setelah itu melewati pemeriksaan cukai, barulah dikirimkan ke tujuan masing-masing. Nama Jasa tersebut lebih akrab dikenal dengan Jasa Pengiriman Ruswan di bawah bendera perusahaan Kamigumi Co Ltd. Beliau, Bapak Lemana Ruswan, sudah lama malang melintang dalam jasa pengiriman sejak era 80-an.
Untuk menghubungi beliau bisa melalui telepon 021-8591-6880 atau HP. 0856-725-0065 atau email ruswan@cbn.net.id.
Nah, karena sistem pengiriman adalah sistem kargo atau kontainer, maka disini diterapkan sistem anggota dan penitip. Anggota maksudnya orang yang bertanggung jawab atas barang yang dikirimkannya termasuk barang dari para penitip, yaitu orang yang menitipkan barangnya pada anggota tapi namanya tidak diatasnamakan atas barang-barang miliknya sendiri. Untuk itu, Pak Ruswan mengirimkan email dengan 3 lampiran penting mengenai aturan, cara dan langkah yang harus dilakukan oleh setiap anggota dan penitip pengiriman barang.
Oya, pengiriman ini, yang kayaknya khusus pelajar ini, sepertinya hanya dilakukan 2 kali setahun, terkait dengan periode kepulangan pelajar Indonesia se Jepang.
Karena semua penjabarannya Pak Ruswan sudah sangat lengkap sekali di dalam setiap lampirannya, maka saya tidak perlu mengulas panjang lebar lagi dalam cerita indah ini..^_^.
Singkat cerita, kami tidak jadi ditunjuk Pak Ruswan menjadi anggota. Alhamdulillah, kami bersyukur dengan status sebagai penitip saja, jadi kalau selama waktu sebelum pulang tidak terlalu pusing meng-arrange dokumen dari penitip dan nanti di Indonesia tidak perlu lagi cepat-cepat mengurus pengiriman passport asli ke Pak Ruswan. Sudah cukuplah dipusingkan sama persiapan sebelum pulang. Nah sebagai penitip, kami harus menyesuaikan nomor kardus dengan urutan yang ditetapkan dari anggota. Dan tak lupa, juga harus mengurs beberapa dokumen yang dipersiapkan untuk kelengkapan.
Packing
Ini, adalah bagian paling repot. Kami baru menyadari kalau sebaiknya selama di Jepang jangan banyak-banyak beli baju..hihihi. Jadi baju adalah barang dengan jumlah terbanyak dalam daftar barang kami. Baru disusul buku dan lain-lain. Pak Ruswan sendiri juga sudah memberi aturan bahwa semua barang harus terdata di dalam dua daftar barang yaitu daftar F-I dan F-II. F-I adalah kelompok barang per kardus dan termasuk bekas atau baru. Sedangkan Daftar F-II berupa informasi barang per kardus, jumlah dan beratnya.
Untuk itu semua barang sudah harus ditetapkan daftarnya minimal 1 bulan sebelum pengiriman. Maka kami mensimulasikan barang-barang yang akan dikirim sudah komplit masuk kardus semua. Padahal, masih harus menggunakan banyak item dari yang mau dikirim itu lagi, yaa... terpaksa deh.
Untuk kardus, saya rekomendasikan beli online di Japan luggage Express (link-nya disini). Kualitas dan ukuran kardusnya sudah untuk pengiriman internasional. Kalo dari Amazon, masih agak tipis. Atau di Maruetsu, saya kira sama dengan Amazon, selain itu juga ribet nge-bawanya. Sedangkan untuk kelengkapan kardus lainnya bisa beli di Maruetsu Store, yang kayaknya sudah lengkap, seperti terpal, kertas pembungkus, tali rafia dan plester kardus.
Untuk pelapis dalam, kami menggunakan kantong plastik paling besar (mungkin biasa digunakan untuk gomi), tapi yang paling tebal dan panjangnya 70 cm. Mungkin umum dijual di daiso atau 100 yen store. Jadi barang-barang dimasukkan ke dalam plastik yang sudah disiapkan didalam kardus agar lebih kedap air.
Dan akhirnya kami berhasil mengisi hingga kardus ke sepuluh.
Biaya
Untuk biaya, penghitungannya adalah per kubik barang. Jadi misalnya satu kubik dihargai 25.000 yen, maka jika barangnya 1,5 kubik, berarti tinggal dikali, tau ndiri khan.. Kalo kurang dari 1 kubik pun tak apa-apa, cuma nantinya agak rugi untuk ongkir dari jakarta ke tujuan daerah, misalnya sumatera. Soalnya dari gudang Jakarta, nilai ongkir akan dihitung per 2 kubik barang. Kalo barang cuma 0,7 kubik misalnya, lumayan banyak ruginya deh. Biaya belum termasuk pengiriman dari tempat tinggal di Jepang ke Yokohama port ya..
Biaya
Untuk biaya, penghitungannya adalah per kubik barang. Jadi misalnya satu kubik dihargai 25.000 yen, maka jika barangnya 1,5 kubik, berarti tinggal dikali, tau ndiri khan.. Kalo kurang dari 1 kubik pun tak apa-apa, cuma nantinya agak rugi untuk ongkir dari jakarta ke tujuan daerah, misalnya sumatera. Soalnya dari gudang Jakarta, nilai ongkir akan dihitung per 2 kubik barang. Kalo barang cuma 0,7 kubik misalnya, lumayan banyak ruginya deh. Biaya belum termasuk pengiriman dari tempat tinggal di Jepang ke Yokohama port ya..
Pengiriman
Singkat Cerita, tibalah hari pengiriman. Pengiriman awal adalah dari apato ke Yokohama port. Untuk ini kami menggunakan jasa pengiriman perorangan, orang jepang yang bisa bahasa Inggris, secara kami rajinnya lebih ke bahasa Inggris daripada bahasa Jepang. Namanya Aida San. Beliau bisa dihubungi disini:
Biaya pengiriman 14.000 yen untuk seluruh barang.
Sebenarnya kita bisa juga menggunakan jasa lain seperti kuro neko, dkk, cuma ya itu, kayaknya lebih sreg sama yang chemistry bahasanya kurang lebih sama.
Sebenarnya kita bisa juga menggunakan jasa lain seperti kuro neko, dkk, cuma ya itu, kayaknya lebih sreg sama yang chemistry bahasanya kurang lebih sama.
Dan pagi itu, beliau datangnya 1 jam lebih cepat dari jadwal. Agak kocar-kacir, soalnya ngebungkus pake terpal dan tali rafia masih belum selesai. Thanks to Aida San, beliau mau membantu meringankan beban kami..dengan mengikatkan tali rafia. Arigatou Aida San. Setelah semua beres, Aida San diserahi alamat tujuan dan biayanya. Alhamdulillah, sudah lumayan ringan bebannya kami, tinggal menunggu sampainya barang-barang itu di Indonesia.