Saat ini anda sedang membaca: Mau Kerja di Jepang? Silakan Baca Dulu Ini..! Semoga artikel ini memberi manfaat. Banyak teman yang pernah saya temui di Indonesia yang sangat berkeinginan untuk bekerja di negeri sakura. Tapi sayang, sedikit sekali informasi yang berhubungan dengan itu. Kelihatannya sangat menjanjikan tapi ya kok sulit sekali ya? Dan, saya mencoba untuk berbagi sedikit informasi, semoga bisa menjadi pertimbangan bagi kita.
1. Passport dan visa
Banyak orang yang mencoba menempuh cara ilegal agar bisa bekerja di Jepang. Berangkat dengan passport biasa dan visa turis, kemudian menetap hingga masa berlaku visa habis. Akibatnya main kucing-kucingan sama petugas imigrasi biar ngga dideportasi. Sangat tidak disarankan mencoba cara ini!
Ada beberapa cara yang mungkin bisa ditempuh:
a. Mengikuti magang kerja ke Jepang.
Biasanya kesempatan ini diadakan oleh Depnaker atau lembaga swasta tertentu yang sudah punya jaringan ke Jepang. Sebelum dikirim, peserta magang akan dibekali dengan kemampuan bahasa Jepang dan keahlian khusus yang dibutuhkan di sebuah industri.
b. Bekerja di perusahaan Jepang.
Kadang perusahaan ini akan mengirim karyawannya ke Jepang untuk bekerja disana. Tapi tentu bagi orang kebanyakan kemungkinan ini kecil.
c. Mendaftar sekolah di Jepang
Cara ini cukup sering dilakukan oleh orang-orang dari negara dunia ketiga. Ini sering dilakukan pemuda/pemudi dari Nepal, Vietnam, Cina, Korea dan Filipina. Pendaftarannya bisa dilakukan secara online. Silakan dicek sendiri melalui internet, sepertinya banyak yang menawarkannya. Cuma biaya sekolah di Jepang, sangatlah mahal. Setahunnya sekitar JPY 700.000 atau IDR 70.000.000. Biasanya bisa dicicil 2 semester.
Biasanya visa yang didapat hanya untuk sekolah di lembaga bahasa dengan jangka waktu 1,5 tahun. Nah, untuk yang sudah lulus, sering mencoba untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1. Banyak dari orang-orang yang sekolah tersebut hanya memanfaatkan visanya saja sehingga mereka tidak lulus. Mereka secara total hanya untuk bekerja dan mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Disarankan untuk hal ini, tetap seimbang dalam sekolah dan bekerja karena jika mampu melanjutkan ke jenjang perkuliahan, maka visanya juga bisa diperpanjang.
d. Melalui Pernikahan
Cara ini nasib-nasiban. Beruntung bagi yang dapat menikah atau ada saudara kandungnya yang menikah dengan orang Jepang. Cuma, pemerintah Jepang cukup ketat dalam hal ini. Mereka memberi waktu minimal bagi pasangan yang sudah menikah sebelum menjadi permanent resident. Selain itu juga ada keharusan punya anak.
Bisa juga bagi isteri atau suaminya yang dapat kesempatan sekolah ke Jepang, cuma visanya menjadi bersifat dependent.
2. Keahlian Bahasa
Bisa dikatakan kalau mau kerja di Jepang, wajib menguasai bahasa Jepang, minimal level 2 khususnya percakapan. Bagaimana tidak.. Orang Jepang pada umumnya seperti alergi dengan bahasa asing sekalipun itu bahasa Inggris. Yang paling terbiasa dengan bahasa Inggris biasanya juga hanya di kalangan akademis yang bersifat Internasional dan yang kerjanya biasa berhubungan dengan orang asing. Sekali anda bisa bercakap dengan mereka, mereka akan sangat terbuka bagi anda karena biasanya orang Jepang memang cukup ramah.
3. Biaya (Catatan JPY 1 = IDR 100)
Nah ini sangat penting!!! Perlu diketahui bahwa Jepang punya dua kota dengan Biaya Hidup Tertinggi di Dunia. Tokyo dan Osaka. Dan dua kota ini menjadi tujuan utama untuk mencari pekerjaan karena ketersediaan lapangan kerja yang cukup luas. Mari kita lihat berapa rata-rata kebutuhan hidup per bulan dengan kondisi hemat:
a. Tempat tinggal
Rata-rata untuk apartemen termurah bisa dapat JPY 50.000 single. Cara yang lebih murah mungkin bisa dengan sharing kamar berdua, sehingga bisa menjadi JPY 25.000 saja.
b. Air, Listrik dan Gas
Tiga kebutuhan wajib ini memang sudah standar dan tidak bisa ditawar. Rata-rata untuk ketiganya dalam kondisi hemat sekitar JPY 5000. Pemakaian bisa melebihi tergantung musim. Misalnya musim panas akan butuh listrik lebih besar untuk AC dan di musim semi, gugur serta musim dingin akan butuh gas lebih untuk pemanas.
c. Transportasi
Akan butuh cukup banyak biaya untuk kemana-mana karena transportasi umum dan murah di Jepang hanya dua, kereta api (densha) dan bus. Untuk kereta api, jarak terpendek biasanya berbiaya JPY 150. Jadi kira-kira akan butuh sekitar JPY 10.000.
d. Makan
Ini adalah biaya yang cukup besar, tergantung apakah anda akan membeli makanan jadi atau memasaknya. Nilainya akan sangat signifikan. Cara terhemat adalah dengan memasak. Beras murah berat 5 kg harganya sekitar JPY 1500. Dan kalau bisa hunting menemukan bahan-bahan masakan murah, akan sangat membantu. Estimasi biaya makan 1 orang sekitar JPY 10000.
e. Komunikasi
Biaya telepon akan sangat penting karena anda akan sering menelepon untuk keperluan pekerjaan. Menelepon ke nomor telepon kantor (denwa) akan mahal. Begitu juga ke nomor dengan provider berbeda. Bagusnya pilih nomor dengan provider Softbank karena cukup luas penggunanya. Rata-rata penggunaan per bulan JPY 5000.
Dengan mengenyampingkan kebutuhan lain-lain, maka rata-rata kebutuhan pokok 1 orang per bulannya menjadi JPY 80.000 atau JPY 55.000 bagi yang bisa sharing kamar. Ini setara dengan IDR 8.000.000 dan IDR 5.500.000 bagi yang bisa sharing kamar.
Bagi yang belum punya pekerjaan, disarankan mempersiapkan untuk hidup 3 bulan.
Biaya lainnya yang perlu disediakan lainnya adalah ongkos pesawat dan pengurusan administrasi lainnya.
4. Teman atau Relasi
Sangat disarankan sudah punya teman atau relasi yang sudah tinggal di Jepang. Penting untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan karena cara hidup dan cara bekerja orang Jepang sangatlah berbeda dengan negara asal kita. Semakin banyak semakin baik.
Semoga informasi ini bisa berguna.
(Penulis, Tokyo 2013)